Tapak Suci Smamsatu Juara di JKTC (Jakarta Pencak Silat Nasional Champions). SMA Muhammadiyah 1 (Smamsatu) Gresik kembali mengukir prestasi, kali ini melalui ekstrakulikuler Tapak Suci Putra Muhammadiyah.
Tim Smamsatu yang terdiri dari Naufal Ariq, Muhammad Nur Ramadhani, dan Nuruddin Ashshidiqy Rahman berhasill menyabet Juara I Kategori Seni Beregu IPSI Usia Remaja.
Lomba diadakan oleh Teknologi Olahraga Digital Indonesia (Tekoldi), IPSI (Ikatan Pencak Silat Idonesia) dan Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) secara virtual melalui channel YouTube Eventsilat, 12-14 Februari 2021.
Kepada PWMU.CO Kamis (24/2/2021) Naufal Ariq mengungkapkan bagaimana dia kali pertama mengikuti kegiatan seni bela diri itu.
“Ada rasa takut dan keterpaksaan tapi karena sang kakak memerikan motivasi akhirnya Ariq mulai berlatih. Sehingga lama kelamaan Ariq menjadi senang dan semangat dalam kegiatan tersebut,” ujarnya.
Naufal Ariq merupakan kader binaan Pimda 025 Tapak Suci Gresik yang sudah menyandang gelar kader dasar, penyandang sabuk biru atau setingkat dengan pelatih.
Di Smamsatu Gresik, Naufal Ariq Naufal Ariq telah menorehkan beberapa prestasi. Pertama, menyabet juara III dalam lomba Pencak Silat yang diadakan oleh Universitas Muhammadiyah Surabaya bertajuk 3rd UM Surabaya National Silat Championship 2018.
Kedua, meraih Juara I Lomba Pencak Silat Kategori Seni yang diadakan oleh oleh Tekoldi, IPSI, dan Kemenpora.
Ketiga, meraih Juara I Seni Tunggal Tangan Kosong Putra Remaja yang diadakan di unair tahun 2019 dengan tema “10th Airlangga Championship Tapak Suci National Open 2019”.
Naufal Ariq menjelaskan, perlombaan merupakan hal yang perlu diikuti untuk mengasah kemampuan, kekuatan, dan insting. Agar berhasil dalam pelombaan itu, Naufal Ariq punya empat tips, yaitu:
Pertama, kuatnya niat. “Karena kalau kita sudah memiliki niat yang kuat dan tegar maka setiap halangan dan rintangan akan mudah terlewati,” ujarnya.
Kedua, sungguh-sungguh dan bertanggung jawab. Menurutnya, mengikuti perlombaan Pencak Silat pasti ada risiko baik cidera maupun luka fisik. “Oleh sebab itu semua atlet harus sungguh-sungguh dalam berlatih agar tidak cidera saat berlatih,” tuturnya.
Selain itu, sambungnya, bertanggung jawab dengan apa yang sudah kita pilih dengan harapan kita bisa mengembangkan Tapak Suci tingkat lanjut.
Ketiga, harus siap berlatih di bawah tekanan dan tidak manja. “Karena dalam perlombaan kita tidak tahu seberapa hebat lawan kita sehingga kita harus mempersiapkan diri dengan sebaik baiknya,” jelasnya.
Keempat, pola makan harus diatur untuk menambah tenaga dan stamina saa bertanding di setiap laga kejuaraan. (*)